SEJARAH IKATAN PELAJAR
INDONESIA DI IRAN (IPI IRAN)
Organisasi IPI (Ikatan Pelajar Indonesia) terbentuk pada tanggal 24 Juli 2009 oleh
mahasiswa yang terdiri dari 9 orang untuk mewujudkan silaturrahmi antar pelajar
Indonesia yang berdomisili di Republik Islam Iran demi kemajuan Bangsa Dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal tersebut didukung sepenuhnya oleh KBRI Tehran dimana Duta Besar KBRI
Tehran memiliki peran sebagai Pelindung dan Fungsi Pendidikan, Sosial dan
Budaya berperan sebagai Penasehat dalam organisasi IPI Iran.
Bastian Zulyeno adalah Presiden pertama IPI Iran yang terpilih pada periode
pertama IPI Iran. Beliau berserta pengurus IPI Iran lainnya menulis AD/ART
perdana untuk IPI Iran dan perjalanan IPI Iran dimulai dari tahun 2009.
Program kerja perdana yang sukses diraih oleh angkatan pertama IPI Iran adalah
“Penggalangan Dana Untuk Bencana Alam di Sumatera Barat dan Jambi”
bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan Kedutaan Besar Republik
Indonesia (DWP KBRI). Kegiatan ini juga memberi inspirasi kepada IPI untuk bisa
mencari peluang bisnis dalam berbagai kegiatan sosial, di mana keuntungannya
akan digunakan untuk kepentingan organisasi dan orang-orang yang
membutuhkan. Kegiatan tersebut dimanfaatkan oleh para deklarator untuk
memperkenalkan IPI kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang berada
di Tehran dan sekitarnya.
Tak hanya sampai disitu, IPI Iran mengadakan Rapat Anggota Perdana atau
Musyawarah Besar (Mubes) Perdana pada tanggal 3 Februari 2010 untuk
pemilihan Presiden baru dan penyerahan Laporan Pertanggung Jawaban.
Pada periode 2014-2016 IPI Iran Mubes IPI Iran sempat vakum dikarenakan
Presiden IPI Iran pada tahun 2014, yaitu M. Ghassan, terpaksa pulang ke tanah
air. Olehkarena itu sampai saat ini telah terjalan VI (enam) kali Musyarwarah Besar
(Mubes).
4 4
Dadan Maula Darmawan, Presiden IPI Iran periode II, pada 24 Oktober 2010
mengikuti Simposium Internasional PPI Dunia yang diselenggarakan di KBRI
London bersama pimpinan sidang kala itu dari negara lain sepakat
menandatangani Deklarasi Aliansi Pelajar Indonesia se-Dunia atas nama seluruh
peserta yang hadir. Dan resmi bergabung dengan PPI Dunia. Aktifitas IPI Iran
berlangsung dengan sinergitas bersama program kerja PPI Dunia untuk
Indonesia.
Saat ini dengan bertambahnya mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di
Iran, IPI dapat mengoptimalkan kinerjanya seperti PPI Negara lainnya yang
berada di belahan dunia. Dan kini pada periode 2017-2018 IPI Iran telah dikenal
lebih luas keberadaan dan kedudukannya dikalangan PPI Dunia serta Indonesia.
Dan setelah 9 (Sembilan) periode , IPI Iran pada Simposium International Warwick
2017 di London mendapatkan kembali kedudukan tertingginya di PPI Dunia
sebagai Dewan Presidium, yaitu saudari Bahesty Zahra, Sekretaris Jenderal IPI Iran
2017-2018, sebagai Sekretaris Kawasan Timur Tengah dan Afrika 2017-2018. Hal
tersebut mendapatkan respon positif dari Duta Besar Indonesia, Bapak Octavino
Alimuddin. Beliau sangat mengharapkan IPI Iran dapat mempertahankan
kedudukannya dari tahun ke tahun di PPI Dunia serta kontribusi besarnya pada
Indonesia.