oleh IPI IRAN | Apr 17, 2024 | Mahasiswa Politik Islam di Imam Khomeini International University, Opini
Hari ini semua mata terbelalak, dunia memulai babak baru. Segerombolan drone dan rudal balistik sekonyong-konyong mencabik jantung Israel. Benar, siapa lagi pelakunya kalau bukan Iran. Negara ini rela mengambil resiko dengan mematahkan arogansi Israel yang selalu kebal di hadapan hukum Internasional.
Dengan serangannya tersebut, Iran telah mematahkan mitos yang selama ini begitu diglorifikasi tentang kehebatan militer Israel, yang konon tak terkalahkan. Dan diluar dugaan, Iran secara dramatic berhasil melakukan manuver-manuver yang tidak terbayangkan sebelumnya
Terkait hal ini, Tom Fletcher penasihat kebijakan luar negeri untuk beberapa Perdana Menteri Inggris menyatakan bahwa “serangan Iran adalah sinyal mengerikan dari kemampuan dan jangkauan Iran yang belum terjadi sebelumnya”. Bagaimana tidak, drone dan rudal Iran berhasil menempuh jarak beribu-ribu mil dengan melewati tiga negara (3) sebelum sampai ke Israel, yaitu Irak, Yordania dan Suriah.
Israel tampak gagap merespon manuver tersebut, sampai-sampai AS dan Inggris harus turun tangan untuk menghalau gelombang dari serangan Iran. Belum lagi peran Yordania yang ikut-ikutan menembak beberapa drone Iran di atas langitnya. Bayangkan apa yang terjadi bila negara-negara tersebut tidak membantu, mungkin ceritanya akan sedikit berbeda.
Jelas, gempuran itu membuat Israel panik dan berupaya menutup-nutupi efek yang ditimbulkan. Bahkan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengeluarkan ungkapan yang tampak seperti menghibur diri, “Kami memblokir, kami mencegat, bersama-sama kami akan menang”, tandasnya. Dari sini kita bisa lihat bahwa serangan Iran ternyata membuat para pejabat dan rakyat Israel mengalami keguncangan Psikologis.
Katakanlah memang benar bahwa serangan Iran tidak menimbulkan kehancuran signifikan bagi Israel, dan itu tidak terlalu penting menurut saya. Yang terpenting ialah sikap dan keberpihakan dalam melawan penindasan, Berani berkata tidak kepada kezaliman itu sudah merupakan kemenangan.
Selain itu, sebagaimana dikatakan oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri bahwa serangan tersebut hanya sebagai bentuk Ultimate agar Israel tak lagi bertindak sembrono dan seenakanya sendiri. Oleh karena itu, Iran hanya mengarahkan rudal-rudalnya ke pangkalan militer Nevatim di Israel, tidak menyerang warga sipil dan fasilitas umum seperti sekolah, apalagi rumah sakit. IDF melaporkan setidaknya ada 9 rudal balistik yang berhasil menghantam pangkalan Nevatim.
Di samping itu akibat serangan tersebut, Israel dikabarkan mengalami kerugian besar hingga 5 miliar shekel (USD1,35 miliar atau Rp22 triliun). Media Israel melaporkan kerugian itu pada Minggu (14/4/2024), dilansir Anadolu Agency. Harian Yedioth Ahronoth mengutip Brigadir Jenderal Ram Aminach, mantan penasihat keuangan kepala staf Israel, mengatakan, “Biaya pertahanan tadi malam diperkirakan antara 4-5 miliar shekel (USD1,08-1,35 miliar).”
Saat ini Israel seperti linglung. Mau membalas tapi tak mendapatkan restu dari Amerika Serikat. Pasalnya Joe Biden sudah menyatakan sikap tidak akan mendukung serangan balasan terhadap Iran, begitupun Inggris dan sekutu Israel lainnya. Mungkin mereka tak mau mengambil resiko berhadap-hadapan langsung dengan Iran. Lagi pula sebelumnya Iran sudah mengancam akan menyerang seluruh pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah bila melakukan tindakan intervensi terlalu dalam. Pada akhirnya Israel mengadu kepada PBB, mendorong semua negara untuk mengeluarkan sanksi berat terhadap Iran karena dianggap melakukan agresi berbahaya. Tentu Iran punya alasan yang kuat dibalik serangannya ini.
Mengapa Iran Baru Serang Israel?
Mungkin banyak yang bertanya mengapa Iran baru menyerang Israel, kenapa tidak dari dulu? Perlu dimengerti bahwa untuk menyerang sebuah negara harus memiliki legalitas. Tidak boleh negara melakukan penyerangan terhadap negara lain tanpa alasan yang kuat, tentu hal itu melanggar hukum internasional. Nah, serangan ke konsulat Iran di Suriah beberapa waktu lalu nampaknya sebuah momentum bagi Iran untuk menghajar Israel. Karena hal itu sama berarti menyerang kedaulatan Iran, dan Iran sah melakukan pembalasan menurut hukum internasional.
Walaupun secara pribadi menurut penulis, motif serangan Iran terhadap Israel bukan hanya dilatari oleh serangan Israel ke konsulatnya, tapi lebih dari itu, menunjukkan solidaritas terhadap bangsa Palestina. Setidaknya serangan terukur Iran ini memberikan harapan baru bagi rakyat Palestina yang mulai putus asa di tengah bungkamnya raja-raja Arab dan tak berkutiknya PBB terhadap kejahatan Israel.
Ala khuli hal, Iran telah mengambil langkah luar biasa untuk membela saudara-saudaranya yang tertindas. Ini menunjukkan bahwa perlawanan terhadap kezaliman merupakan prinsip universal yang mesti dipegang oleh setiap manusia, apapun latar belakang agama dan negara. Penjajahan di atas dunia dalam bentuk apapun harus segera dihapuskan, sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan Undang -Undang 1945 kita.
Dan setelah ini, dunia tak akan sama lagi.
oleh IPI IRAN | Apr 13, 2024 | Pelantikan Pengurus IPI Iran Periode 2024-2025
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil’alamin assholatuwassalamu’ala asyrofil ambiya’i wal mursalin, wa’ala alihi wasahbihi ajmain Amma ba’du
Selamat siang, salam 24 jam, dan salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat His Excellency, Bapak Ronny Prasetyo Yuliantoro, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh KBRI Tehran merangkap Turkmenistan dan seluruh jajaran KBRI Tehran
Yang kami Hormati Kolonel Laut Teknik Hariyanto, Atase Pertahanan Republik Indonesia di Tehran
Yang kami Hormati Bapak Dimas Prasetyo Wibowo, Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya.
Yang kami hormati Saudara Hamzah Assuudy Lubis, Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia.
Yang kami hormati Saudari Siti Amaliah, Koordinator PPI Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika
Tidak kalah penting Para tamu undangan kami: Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) Iran, Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) Iran, Gusdurian Tehran, Korps Alumni HMI (KAHMI) Iran, dan PCIM Iran.
Dan yang kami banggakan seluruh peserta Pelantikan IPI Iran periode 2024-2025 yang hadir.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kita bisa berkumpul dalam acara pelantikan Pengurus IPI Iran Periode 2024-2025. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Atas nama segenap pengurus dan keluarga besar IPI Iran saya menghaturkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu dan Teman-teman yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dalam acara siang ini.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk memimpin IPI Iran untuk periode 2024-2025. Harapannya di periode kepengurusan ini IPI Iran bisa lebih maju dan aktif di berbagai aspek dan meningkatkan kolaborasi dengan bermacam organisasi baik nasional maupun internasional.
Hadirin yang saya hormati.
Proses kepengurusan dalam IPI Iran harus tetap berjalan dalam melakukan regenerasi baik untuk melanjutkan tongkat estafet kepengurusan IPI Iran maupun untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang bermanfaat bagi bangsa.
Komitmen, kerja keras dan tanggung jawab pengurus adalah modal utama untuk menggerakan organisasi, untuk bisa menjadi yang lebih baik. Dalam hal perjuangan ke depan, kita juga tidak boleh melupakan apa yang telah dilakukan oleh pengurus-pengurus IPI Iran terdahulu. Perjuangan-perjuangan mereka harus kita apresiasi karena tanpa mereka proses pengurusan dan perjuangan akan berhenti di sini.
Mungkin perjuangan mereka akan sangat berbeda dengan apa yang terjadi sekarang. Namun, kepengurusan kali ini InsyaAllah secara garis besar akan saya terapkan dalam 3 poin. Pertama: Pendidikan dan pengajaran, kedua: Penelitian dan Pengembangan, dan Ketiga: Pengabdian kepada masyarakat. Atau biasa disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Mengapa penting Tri Dharma Perguruan Tinggi harus kita aplikasikan? Karena di Iran mayoritas WNI dan Diaspora adalah Pelajar atau Mahasiswa. Jadi, sudah seyogyanya pelajar di Iran berorganisasi dengan cara mengaplikasikan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan dan menggali potensi kita sebagai pelajar di luar negeri dan hal tersebut sangat berhubungan dengan tujuan pendidikan kita di Indonesia.
Selain itu, IPI Iran memiliki potensi besar dalam mempersatukan visi dan tekad para Pelajar Indonesia di Iran dan Dunia. Terutama dalam hal, untuk berperan aktif dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Lebih luas lagi IPI Iran juga bisa, melakukan berkolaborasi internasional, menjalin jaringan interprofessional, dan bertukar ide dengan sesama pelajar dari berbagai negara, melalui Forum Musyawarah atau dikenal dengan SIMPOSIUM. SIMPOSIUM ini digelar setiap tahunnya di setiap negara yang dipilih sebagai penyelenggara. Salah satu tujuannya adalah pemilihan calon Koordinator PPI Dunia dan PPIDK Timtengka. Dan kebetulan tahun ini untuk SIMPOSIUM PPIDK Timtengka diselenggarakan di Mesir dan untuk PPI Dunia di Budapest (Hongaria). Di forum tersebut IPI Iran akan dibahas problem-problem yang dihadapi oleh seluruh Pelajar Indonesia di luar negeri dan juga problem apa yang dihadapi Bangsa kita saat ini, diantaranya Ekonomi, Hukum, Sains, Teknologi dan lain-lain. Dan juga posisi kita sebagai pelajar di luar negeri bagaimana cara menyelesaikan problem tersebut berdasarkan latar belakang keilmuan masing-masing.
Oleh karena itu, sesuai dengan nama kabinet kami yaitu aktif, solutif, eskalatif, bersinergis dan inklusif. Marilah kita sebagai pengurus IPI Iran untuk mensukseskan organisasi ini dengan cara berkolaborasi, bekerja sama, dan saling membantu. Kita mulai dari mempersolid internal seluruh jajaran pengurus IPI Iran periode 2024-2025 dan menggandeng Alumni IPI Iran (InsyaAllah tahun ini kita bentuk) sehingga kita bisa bergerak nyata di lapangan.
Demikian dari saya. Terima kasih banyak atas perhatiannya.
Akhirul kalam,
Wassalamu’alaikum Wr. Wr.
4 April 2024